Postingan kali ini saya menyadur dari buku berjudul "Profit from the Panic" karangan Adam Khoo, Conrad Alvin Lim dan Ryan Huang. Versi Indonesianya dapat dibeli di toko-toko buku terdekat. Mengapa saya menyadur bagian buku ini kali ini? Karena di dalam buku tersebut ada penjelasan mengapa bursa akan selalu kembali naik setelah adanya crash atau krisis, dan ini adalah kesempatan besar untuk kita sebagai value investor untuk masuk ke bursa dan membeli saham perusahaan super yang kita incar. Berikut petikan isi buku itu :
Anda dapat melihat bahwa dalam jangka waktu pendek, bursa saham bergerak sangat cepat seperti permainan rollercoaster. Setiap kali bursa bergerak naik, pasti akan turun kembali. Setiap kali bursa turun, pasti akan kembali naik.
Namun yang paling penting untuk diingat adalah dalam jangka waktu panjang, bursa akan selalu naik. Dalam 50 tahun terakhir, bursa Amerika telah menghasilkan pendapatan tahunan gabungan sebesar 12.08% dengan deviden yang diinvestasikan lagi.
Orang-orang sering bertanya bila bursa sudah merangkak naik dengan stabil setelah sekian lama, apakah kita masih bisa mengharapkannya untuk terus naik? Jawabannya adalah YA! Kenapa bisa terus naik? Ada tiga alasan :
Inflasi
Peningkatan biaya hidup yang tak terhindarkan akan memastikan kenaikan harga barang-barang dan jasa. Pendapatan perusahaan pun akan ikut naik dalam hitungan dollar. Hal ini akan tercermin dalam harga saham mereka (yang berkontribusi pada nilai indeks, yang kemudian juga ikut naik)
Peningkatan Permintaan
Permintaan atas barang dan jasa akan lebih banyak, sebagain berkat peningkatan pertumbuhan populasi dunia dan negara yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini terutama dipicu oleh negara-negara berkembang, seperti China, India, dan negara Asia lainnya. Semakin banyak orang yang membeli hamburger, komputer, obat-obatan, berarti pendapatan, keuntungan, nilai bersih perusahaan yang bersangkutan akan naik - bersamaan dengan harga saham mereka.
Struktur Indeks
Indeks hanya berisikan perusahaan-perusahaan terbaik. Bila ada di antara mereka yang tidak berkinerja dengan baik, mereka akan ditendang keluar dan digantikan dengan perusahaan yang berkinerja lebih baik. Misalnya indeks Dow Jones pada bulan Oktober 2008m perusahaan asuransi AIG dikeluarkan dan digantikan oleh perusahaan makanan dan minuman raksasa Kraft.
Pada kenyataannya, bila Anda membandingkan 25 tahun pertama (1957 - 1982) dengan 25 tahun kedua (1982 - 2007), Anda akan melihat bahwa tren naik menjadi lebih curam. Hal ini berarti bursa saham bertumbuh semakin cepat. Alasan dari fenomena ini adalah teknologi dan globalisasi. Dulu pada tahun 1950an, sebuah perusahaan butuh 10 hingga 20 tahun untuk mendapatkan keuntungan miliaran dollar. Kini sebuah perusahaan seperti Google meraih keuntungan yang sama hanya kurang dari lima tahun.
Jadi, setelah mengetahui semua ini, strategi apa yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan keuangan secara konsisten dan menguntungkan dari bursa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar