Persediaan adalah produk perusahaan yang sudah berada di gudang dan siap untuk dijual kepada customer. Karena laporan neraca adalah laporan yang spesifik pada satu hari tertentu, maka nilai persediaan pada neraca adalah nilai persediaan perusahaan pada tanggal tersebut.
Pada sebagian besar bisnis, persediaan yang terlalu besar dapat menimbulkan resiko, karena persediaannya bisa menjadi usang, ketinggalan jaman, atau expired. Contohnya adalah perusahaan elektronik, dimana hampir setiap tahun muncul generasi terbaru dengan fitur dan spesifikasi yang lebih baik lagi. Persediaan dalam jumlah besar tentu akan merugikan perusahaan tersebut, karena persediaan yang sudah ketinggalan jaman akan susah dikonversi menjadi uang dengan penjualan biasa.
Tetapi seperti pada diskusi kita sebelumnya, bahwa perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang memiliki keuntungan, barang yang mereka produksi dan jual biasanya tidak pernah berubah atau minim perubahan sepanjang jaman. Sehingga persediaan mereka jarang menjadi usang atau ketinggalan jaman.
Untuk mengidentifikasi perusahaan yang kita cari dari segi laporan persediaannya pada neraca, maka kita akan membandingkan kenaikan persediaan dengan kenaikan net earnings. Kenaikan persediaan harus memiliki korespondensi dengan kenaikan laba bersih. Apa artinya? Ini mengindikasikan bahwa perusahaan menghasilkan laba dari menjual produknya. Peningkatan laba bersih perusahaan berasal dari peningkatan penjualan perusahaan, maka dengan peningkatan penjualan tersebut, tingkat persediaan perusahaan juga harus ditingkatkan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan tepat waktu.
Hati-hati terhadap perusahaan yang tingkat persediaannya tidak stabil, dalam tahun tertentu meningkat banyak, dan tahun tertentu berikutnya turun drastis. Perusahaan seperti itu tidak akan kita lihat lebih jauh.
Kembali konsistensi menjadi kata kuncinya. Mari kita cari laporan KLBF tujuh hingga sepuluh tahun kebelakang, apakah memiliki kenaikan/penurunan persediaan yang sejalan dengan kenaikan/penurunan laba bersih? Apakah hal tersebut berlangsung secara konsisten?
Note : saya menggunakan KLBF hanya sebagai contoh, karena laporan keuangannya memudahkan untuk penjelasan yang saya berikan. Bukan berarti saya mengajak untuk membeli saham tersebut. Anda semua harus bijak dan meneliti kembali laporan keuangan KLBF tersebut sebelum berinvestasi. Saya sebagai penulis saat ini dan dalam waktu 5 x 24 jam ke depan tidak memiliki saham KLBF.
Semoga bermanfaat. Have a nice day.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar